Bagaimana Orang Tua Bersikap Kepada Anak yang Sudah Menikah ?

 

Bagaimana Orang Tua Bersikap Kepada Anak yang Sudah Menikah ?

Bagaimana Orang Tua Bersikap Kepada Anak yang Sudah Menikah ? Di kalangan orang tua, sebagian dari mereka ada yang merasa khawatir, takut, sedih, dan bahkan merasa kehilangan ketika anak mereka mulai hidup baru dengan pasangannya. Orangtua seperti ini mungkin saja akan merasa bahwa pasangan anak (menantu) telah mengambil anak mereka. Orangtua pun merasa bahwa mereka tidak bisa memiliki anaknya lagi. Dengan demikian, orangtua pun terkadang merasa bahwa anak mereka sudah tidak mungkin lagi dapat diajak ‘bicara’ seperti sebelumnya.

Sebagai orangtua bijaksana ada baiknya menghilangkan semua perasaan dan prasangka negatif seperti di atas. Jadikanlah pernikahan anak sebagai upaya untuk menambah saudara, kerabat, perasaan cinta, dan kasih sayang satu dengan lainnya. Ciptakanlah sikap saling membantu dan empati di antara orangtua, anak, menantu, dan besan sehingga suasana hidup semakin hangat dan bahagia.

Sejatinya, ada beberapa langkah yang mungkin dapat membantu orangtua dalam menjaga hubungan dengan anak yang sudah menikah agar tetap harmonis. Di antaranya adalah dengan menciptakan ‘kebersamaan’, seperti mengundang anak dan keluarganya untuk makan malam bersama atau mungkin mengadakan liburan bersama ke suatu tempat. Apabila oragtua merasakan sesuatu yang kurang berkenan karena anak atau menantu maka bicarakanlah kepada mereka dengan bijaksana. Bersikaplah orangtua seperti halnya ‘teman’ bagi sang anak. Maksudnya, di antara orangtua dengan anak tercipta interaksi yang hangat, penuh kasih sayang dan penuh perhatian.

Dengan sikap orangtua seperti di atas maka besar kemungkinan keharmonisan keluarga akan selalu tetap terjaga. Pernikahan anak tidak akan lagi menjadi ‘pintu pembatas’ antara orangtua dengan anak. Orangtua akan tetap dapat ‘berkomunikasi’ dengan penuh kehangatan dan terbuka kepada anak. Begitu pun sebaliknya, anak akan tetap merasa ‘dekat’ dengan orangtuanya. Akhirnya, di antara mereka pun tidak akan ada yang merasa kehilangan.

Perbedaan Sikap Orang Tua Kepada Anak yang Sudah Menikah di Indonesia dan di Luar Negeri

Kita akan melihat perbedaan sikap orang tua kepada anak yang sudah menikah di Indonesia dan di luar negeri ini melalui dua aspek saja yaitu keterlibatan dan sikap terhadap perceraian.

Keterlibatan orang tua, Di Indonesia, orang tua biasanya masih terlibat dalam kehidupan anak yang sudah menikah, baik secara finansial, emosional, maupun sosial. Orang tua sering memberikan nasihat, bantuan, atau dukungan kepada anak dan menantu mereka. Orang tua juga berhak mendapatkan penghormatan, penghargaan, dan perhatian dari anak dan menantu mereka.

Di luar negeri, tergantung pada budaya masing-masing negara, keterlibatan orang tua bisa lebih rendah atau lebih tinggi. Ada negara yang menghargai kemandirian dan privasi anak yang sudah menikah, sehingga orang tua tidak banyak campur tangan dalam urusan mereka. Ada juga negara yang memiliki tradisi keluarga yang kuat, sehingga orang tua tetap berperan aktif dalam kehidupan anak yang sudah menikah.

Sikap terhadap perceraian, Di Indonesia, perceraian adalah hal yang tidak diinginkan dan dihindari sebisa mungkin. Orang tua biasanya berusaha membantu anak dan menantu mereka untuk mempertahankan perkawinan mereka, baik dengan memberikan saran, mediasi, atau bantuan lainnya. Orang tua juga cenderung menolak atau mengecam anak atau menantu mereka yang ingin bercerai, karena dianggap sebagai aib atau dosa.

Di luar negeri, tergantung pada budaya dan agama masing-masing negara, sikap terhadap perceraian bisa lebih toleran atau lebih keras. Ada negara yang menganggap perceraian sebagai hak dan pilihan individu, sehingga orang tua tidak banyak ikut campur dalam keputusan anak atau menantu mereka. Ada juga negara yang melarang atau mempersulit perceraian, sehingga orang tua bisa mendukung atau menentang anak atau menantu mereka yang ingin bercerai.

Cara Menyelesaikan Perbedaan Sikap Orang Tua dan Anak Yang Sudah Menikah

Perbedaan sikap orang tua dan anak yang sudah menikah bisa menjadi sumber konflik dan ketidakharmonisan dalam keluarga. Untuk menyelesaikan perbedaan tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:

·        Menghormati perbedaan. Setiap orang memiliki hak untuk memiliki pendapat, pandangan, dan keputusan yang berbeda. Orang tua dan anak yang sudah menikah harus saling menghormati perbedaan tersebut, tanpa merasa lebih benar atau lebih baik dari yang lain. Perbedaan sikap bukan berarti tidak ada kesamaan atau kecocokan. Justru dengan menghormati perbedaan, orang tua dan anak yang sudah menikah bisa saling belajar dan menghargai satu sama lain.

·        Berkomunikasi dengan baik. Komunikasi adalah kunci untuk memahami dan menyelesaikan perbedaan. Orang tua dan anak yang sudah menikah harus berkomunikasi dengan baik, yaitu dengan jujur, terbuka, sabar, dan sopan. Jelaskan dengan benar dan tuntas apa yang menjadi pokok permasalahan kepada anak kita. Tetap berpegang pada masalah yang sedang dibahas jangan mengungkit masalah yang sudah berlalu. Dengarkan dengan penuh perhatian dan empati apa yang disampaikan oleh orang tua atau anak yang sudah menikah. Hindari menggunakan kata-kata kasar, menyalahkan, atau mengejek1. Berikan saran, kritik, atau masukan yang konstruktif dan bermanfaat.

·        Mencari solusi bersama. Setelah berkomunikasi dengan baik, orang tua dan anak yang sudah menikah harus mencari solusi bersama untuk menyelesaikan perbedaan sikap. Solusi tersebut harus adil, bijaksana, dan menguntungkan bagi semua pihak. Jangan memaksakan kehendak atau ego masing-masing. Jika perlu, minta bantuan dari pihak ketiga yang netral, seperti saudara, teman, atau ahli. Jika tidak ada solusi yang bisa diterima oleh semua pihak, maka setuju untuk tidak setuju, dan tetap menjaga hubungan yang baik.

·        Memberikan dukungan dan kasih sayang. Perbedaan sikap tidak harus mengurangi rasa cinta dan sayang antara orang tua dan anak yang sudah menikah. Justru dengan memberikan dukungan dan kasih sayang, orang tua dan anak yang sudah menikah bisa saling menguatkan dan menghibur satu sama lain. Orang tua harus tetap menyayangi anaknya, menantu, dan cucu-cucunya. Anak yang sudah menikah harus tetap berbakti dan hormat kepada orang tuanya. Tunjukkan rasa peduli, perhatian, dan penghargaan dengan cara yang sesuai dan menyenangkan.

·        Berdoa kepada Allah. Doa adalah senjata orang beriman. Orang tua dan anak yang sudah menikah harus berdoa kepada Allah agar diberikan hidayah, kesabaran, dan keberkahan dalam keluarga. Doa tidak membutuhkan uang atau hal-hal besar lainnya. Modal terbesar untuk doa adalah rasa sayang orang tua terhadap anaknya. Dengan berdoa, orang tua dan anak yang sudah menikah bisa merasakan ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian dalam hati.

Demikianlah yang bisa kita bahas mengenai bagaimana orang tua bersikap kepada anak yang sudah menikah ? Semoga bermanfaat (tipsnya.com)

 

Tidak ada komentar untuk "Bagaimana Orang Tua Bersikap Kepada Anak yang Sudah Menikah ?"